Tabloid PULSA

Minggu, 18 November 2012

Persiapan Sebelum Menikah

Dalam tugas apapun persiapan yang baik dan matang menjadi kunci keberhasilan. Hal itu juha terjadi dengan pernikahan. “Persiapan” menjadi kata kunci agar nantinya pernikahan dapat dijalankan dengan baik. Apakah itu, sebelum dan sesudah ijab qobul. Kira-kira apa saja sih yang harus dipersiapkan seorang calon suami-istri. Yuk kita tengok apa saja target persiapannya.

1.      Khusus untuk suami, yaitu persiapan untuk menjadi seorang pemimpin. Allah SWT telah menegaskan bagi laki-laki menjadi pemimpin dalam rumah tangga seperti termaktub pada Al-Qur’an dalam QS. An-Nisaa’: 34 (coba cari sendiri ya bunyi ayatnya… hehehe)
Tugas sebagai seorang pemimpin ini tidak berarti seorang suami lebih tinggi dari istrinya. Jabatan hanya pembagian tugas, beban tanggung jawab yang lebih besar. Seorang suami bertanggung jawab penuh untuk menafkahi dan membimbing istri serta anak-anaknya agar selamat dunia dan akhirat.
2.      Persiapan ilmu, khususnya ilmu agama.
Sebagai seorang suami harus bisa membimbing istrinya.sorang suami yang kurang ilmu, biasanya hanya bisa mengarang saja. Orang yang ngarang biasanya cenderung bersikap emosional, dan mudah marah. Ilmu agama yang dimiliki tidaklah harus sempurna sekali. Setidaknya mengetahui mana yang wajib, sunah, makruh dan haram. Ditambah ilmu-ilmu lainnya seperti psikologi, kesehatan, manajemen keuangan, dan lainnya (jika diperlukan). Walau tidak mendalam setidaknya kita tahu sehingga kita memiliki pegangan.
3.      Persiapan mental
Dalam rumah tangga psti akan ditemukan masalah yang akan menghampiri pasangan suami-istri. Agar kita mampu mengelola masalah dengan cerdas dibutuhkan kekutan mental (ruhani) serta kelapangan hati suami-istri. Orang yang lemah mental dan imannya cenderung goyah ketika dihadapkan pada sebuah masalah. Tanpa kesiapan mental dan ruhani, maslaah kecil bisa menjadi besar, dan masalah sederhana bisa menjadi rumit.
4.      Persiapan financial atau keuangan
Membangun rumah tangga tidak cukup sekedar kata “cinta” dan cita-cita ideal. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seorang suami harus mencari nafkah dan harus mempunyai pekerjaaan yang tetap. Pepatah mengatakan “uang bukanlah segalanya, tapi segalanya butuh uang”. Biasanya sering sekali konflik rumah tangga diakibatkan karena keuangan. Allah SWT juga memerintahkan kepada semua manusia untuk mencari riski.
Dan masih banyak lagi persiapan yang bisa calon suami-istri harus siapkan. Selagi masih banyak waktu, maka persiapkan segalanya dengan matang, banyak belajar, perkuat ibadah, perbanyak doa, termasuk mempersiapkan mental dan financial. Semoga pernikahannya diberkahi Allah SWT. Amin. (SHISOKO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar