TEGAL - Kafein adalah bahan yang aman; telah dinikmati oleh konsumen selama lebih dari 100 tahun. Kafein yang mungkin dikenal sabagai stimulan dalam kopi, selain itu dapat ditemukan
dalam berbagai bahan makanan diantaranya daun teh, biji kopi dan biji
kakao (yang Anda gunakan untuk membuat cokelat). Pada umumnya,
kandungan kafein dalam minuman bersoda jauh lebih rendah daripada
kandungan kafein yang terdapat pada kopi seduh dalam takaran saji yang
sama. Makanan yang mengandung kafein antara lain: es krim, minuman penambah energi, kuaci, pil pereda nyeri, pil penurun berat badan, dan penyegar napas.
Konsumsi kafein
dalam takaran sedang untuk orang dewasa (300 mg/hari atau kira-kira sama
dengan dua atau tiga cangkir kopi atau lima hingga enam kaleng minuman
bersoda yang berkafein) selama ini tidak dikaitkan dengan efek negatif
terhadap kesehatan.
gambar: struktur kimia molekul Caffein
Berikut kekhawatiran Anda yang umum tentang kafein:
- Semua
minuman adalah sumber hidrasi, termasuk minuman yang mengandung kafein.
Dalam terbitan Institute of Medicine of the National Academy of
Sciences tahun 2004 dijelaskan bahwa kafein hanya memberikan efek
diuretik (meningkatkan pengeluaran air seni) yang ringan dan hanya
berjangka pendek bagi mereka yang tidak terbiasa mengonsumsinya. Namun,
studi menunjukkan bahwa hal ini tidak perpengaruh bagi orang-orang yang
telah menikmati kafein secara teratur.
- Minuman
berkafein tidak membuat tulang lemah atau menyebabkan osteoporosis.
Selama lebih dari lima belas tahun, serangkaian organisasi ilmiah dan
organisasi advokasi pasien, termasuk Dewan Informasi Pangan
Internasional dalam reviewnya di tahun 2008 “Caffeine & Health:
Clarifying the Controversies” menyimpulkan bahwa kafein dalam minuman
bersoda tidak mempunyai efek negatif pada individu yang sehat sejauh
asupan kalsiumnya mencukupi.
- Pada sebagian besar
orang, kafein tidak mengakibatkan rasa terbakar atau nyeri pada ulu
hati. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan pada tahun 2010 terhadap
literatur yang ada dewasa ini mengenai efek minuman berkarbonasi baik
yang berkafein maupun tidak terhadap penyakit naiknya asam lambung ke
kerongkongan, tidak ditemukan adanya bukti langsung bahwa minuman
berkarbonasi memicu atau memperparah kondisi ini.
Tahukah Anda?
Kafein menambahkan sedikit rasa pahit dan melengkapi pemanis berkalori, pemanis rendah atau tanpa berkalori. Banyak orang mengalami efek yang menyenangkan setelah mengonsumsi kafein dalam jumlah yang cukup tinggi, termasuk meningkatnya:
- Kewaspadaan
- Kinerja kognitif
- Daya tahan dan peningkatan kinerja dalam sejumlah kegiatan jasmani
- Suasana hati
- Kecepatan reaksi dan juga kesiagaan visual dan pendengaran.
(sumber: antaranews.com dan blog wahw33d)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar